Cara Cek Legalitas Developer Sebelum Beli Properti

Banyak calon pembeli tergiur saat melihat iklan properti baru dengan desain menarik dan harga promo. Namun tanpa memahami legalitas developer, kamu bisa terkena risiko besar seperti penipuan, proyek terbengkalai, atau sertifikat tidak jelas. Tren terbaru menunjukkan bahwa pembeli kini semakin cermat menelusuri data NPWP, izin usaha, dan rekam jejak proyek sebelum mengambil keputusan.

Dalam panduan ini kamu akan mendapatkan langkah lengkap untuk mengecek legalitas developer. Mulai dari verifikasi dokumen, riset reputasi, hingga wawancara langsung ke kantor. Dengan mengikuti tolok ukur praktis ini, kamu bisa memilih developer yang aman dan terpercaya.

Langkah Awal Verifikasi Legalitas

1. Cek Identitas dan Dokumen Perusahaan

Minta profil resmi developer, NPWP, dan akta pendirian. Periksa pula izin usaha seperti SIUP atau NIB. Ini menunjukkan bahwa developer diakui secara hukum dan punya struktur bisnis yang jelas.

2. Gunakan Sistem PUPR (SIRENG)

Cek status developer di situs SIRENG kementerian PUPR. Masukkan nama developer atau NPWP untuk mengetahui apakah mereka terdaftar dan aktif. Ini cara resmi dan cepat untuk memastikan legalitas dasar.

3. Verifikasi Izin Proyek dan Sertifikat Tanah

Periksa kepemilikan tanah melalui sertifikat induk di BPN. Pastikan IMB, izin lokasi, dan izin peruntukan tanah sudah lengkap dan sesuai proyek. Legalitas yang rapi menjamin kejelasan status tanah dan bangunan.

Riset Reputasi dan Track Record Developer

4. Telusuri Rekam Jejak Proyek Sebelumnya

Datangi lokasi proyek lama dari developer yang sama. Perhatikan kualitas bangunan, kesiapan fasilitas, dan apakah selesai tepat waktu. Pengalaman sebelumnya memberikan gambaran nyata reputasi developer.

5. Baca Ulasan Pembeli dan Sumber Online

Cari testimoni di forum properti, grup media sosial, atau portal review. Waspadai developer dengan banyak keluhan seperti keterlambatan, kualitas buruk, atau permasalahan sertifikat. Ini adalah indikator penting sebelum mengambil keputusan.

6. Pastikan Developer Bekerja Sama dengan Bank

Developer yang kredibel biasanya menjalin kerjasama resmi dengan bank untuk fasilitas KPR. Ini berarti bank sudah menilai legalitas dan kelayakan proyek, yang memberi jaminan keamanan bagi kamu.

Pertemuan dan Telaah Dokumen Lapangan

7. Kunjungi Kantor dan Survey Lokasi

Datang langsung ke kantor marketing developer untuk lihat legalitas fisik dan suasana pekerjaan mereka. Survey lokasi proyek untuk menilai akses, infrastruktur, dan apakah proyek benar-benar berjalan.

8. Tanyakan Legalitas Tanah dan IMB Langsung

Mintalah menunjukkan sertifikat tanah induk, IMB induk dan IMB unit (jika bangunan sudah berdiri). Developer profesional tidak akan keberatan menunjukkannya karena mereka memang memegang legalitas lengkap.

9. Cross‑Check Sertifikat Tanah di BPN

Lakukan pengecekan dokumen tanah dan sertifikat ke kantor BPN atau layanan online. Pastikan nama yang tercantum sesuai developer, tanpa beban sengketa atau jaminan bank lain.

Pendalaman Tambahan dan Antisipasi Risiko

10. Wawancarai Pembeli Sebelumnya

Bertemu atau chat dengan pemilik unit sebelumnya dapat memberi gambaran langsung soal komunikasi developer, layanan purna jual, dan realisasi fasilitas.

11. Tanda Tangan Perjanjian dan Surat Pernyataan

Buat perjanjian awal yang jelas tentang jadwal serah terima, harga, dan konsekuensi jika developer wanprestasi. Surat ini berguna sebagai alat bukti jika terjadi masalah di masa depan.

12. Libatkan Notaris atau Konsultan Hukum

Kalau dokumen terkesan kompleks atau kamu ragu, konsultasikan dengan notaris/PPAT. Mereka dapat membantu verifikasi legalitas serta menyusun dokumen dengan aman dan sah secara hukum.

13. Periksa Asosiasi dan Organisasi Developer

Cek apakah developer tergabung dalam asosiasi resmi seperti REI atau APERSI. Keanggotaan ini biasanya menunjukkan komitmen pada etika dan standar pembangunan.

14. Cek Rekenedasi Telepon dan Media Sosial

Cek nomor telepon kantor di aplikasi pelacak. Jika banyak laporan penipuan, akan muncul peringatan dari pengguna. Ini memberi indikasi tambahan mengenai reputasi developer.

15. Waspadai Developer Mungil Tanpa Proyek Lain

Developer skala kecil yang hanya mengerjakan satu proyek biasanya memiliki risiko tinggi. Tanpa dukungan finansial atau pengalaman, proyek bisa mangkrak dan meninggalkan kerugian pembeli.

Memastikan legalitas developer sebelum membeli properti adalah langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Dengan memeriksa identitas resmi, izin proyek, reputasi bank, izin tanah, dan track record pembangunan, kamu akan mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kredibilitas developer.

Riset menyeluruh, verifikasi dokumen, dan konsultasi hukum adalah fondasi utama agar investasi properti kamu aman, bebas risiko, dan benar-benar berharga. Jangan tergesa-gesa dalam memilih developer. Keputusan yang matang akan melindungi aset kamu di masa depan.

Tinggalkan komentar